Lubang Cacing Dalam Buku
“apa kau baik-baik saja? Aku rasa kau perlu ke psikiater. Tanteku seorang psikiater.” Ujar Nina prihatin.
“apa? Kau pikir aku sudah gila?” teriak Airy marah.
“bukan-bukan aku tidak mengatakan kau gila namun obsesimu itu sungguh terlalu.” Ucap Nina menyangkal.
“aku benar-benar melihatnya. Benda itu berbentuk piring terbang sama seperti yang terlihat dalam gambar. Aku tidak mungkin salah.” Keluh Airy.
“sudahlah, mungkin kau sedang lelah, istirahatlah. Aku pulang dulu ya sampai ketemu disekolah.” Pamit Nina meninggalkan kamar Airy yang bernuansa biru laut. Selepas kepergian Nina, Airy dilanda ketakutan. Gadis itu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dan memandang kelangit-langit kamarnya yang penuh tempelan berbentuk bulan dan bintang yang akan bersinar saat gelap. Ia mengalihkan pandangannya pada buku tua yang tergeletak diatas meja belajarnya.
Ia teringat saat pertama kali membeli buku tua itu meski sudah seminggu berlalu. Saat itu ia dan Nina sedang menghadiri bazaar buku yang diadakan di sebuah pusat perbelanjaan.
“aku akan membeli seluruh karya Mas Andrea Hirata.” Ucap Nina penuh semangat.
“kau kan sudah punya dua.” Kata Airy mengingatkan.
“Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi aku sudah punya, sekarang aku mengincar Edensor,Maryamah Karpov dan Dwilogi Padang Bulan.” Ujar Nina menjelaskan seraya menuju sebuah stand yang menjual banyak novel dan komik. Sedangkan Airy berjalan menuju stand yang menjual buku-buku bekas. Matanya tertuju pada sekumpulan ensiklopedia yang tertumpuk tinggi. Seorang pria tua menyapanya dan menawarkannya buku-buku bekas yang dimilikinya. Mata gadis itu tertuju pada sebuah buku tebal yang nampak kusam dan terlihat tua, buku itu adalah buku terjemahan. Sampulnya berwarna cokelat dengan kertas yang tebal dan sedikit robek karena dimakan tikus, gambarnya sudah tidak jelas lagi namun tulisan pada sampul itu masih bisa terbaca. “Mereka Diantara Kita” itulah judul yang tertera pada sampul buku. Sebenarya tidak ada yang menarik pada buku itu namun entah mengapa ia tertarik untuk membacanya, akhirnya ia putuskan untuk membeli buku tua itu seharga 25.000 rupiah. Namun, sejak membaca buku tua itu, Airy dihinggapi banyak kejadian aneh, saat ia bangun dari tidur entah mengapa dan bagaimana, ia mengalami bekas luka yang mirip cakaran ditubuhnya, bahkan sudah tiga hari berturut-turut ia melihat kilatan bola cahaya dari jendela kamarnya lalu cahaya itu menghilang secara misterius. Dan yang lebih aneh lagi, ia bahkan melihat benda yang mirip UFO dilangit rumah tetangganya. Peristiwa iu kontan membuat Airy stress dan ketakutan namun sahabatnya Nina malah mengejek dan menyebutnya gila. Airy perlahan memejamkan matanya. Ia benar benar lelah karena tidak bisa tidur memikirkan keanehan demi keanehan yang dialaminya.
Airy berjalan gontai menuju sekolahnya, dijalan menuju kelas ia bertemu dengan guru Biologinya Pak Tahar. Lalu Airy menceritakan kejadian-kejadian aneh yang dialami olehnya dengan harapan Pak Tahar akan mempercayainya. Mendengar cerita dari Airy membuat Pak Tahar kaget dan geleng-geleng kepala. “Airy, Berbicara masalah “siapa di balik UFO” tentunya kita akan membicarakan apa yang dinamakan “alien” soal UFO atau alien ini tidak mudah. Mengapa sulit? Karena obyek/subyek yang diteliti tidaklah ada di depan kita. Ditambah lagi, Laporan-laporan penampakan UFO atau perjumpaan manusia dengan alien, juga masih sering diragukan. Bapak pikir kau hanya berhalusinasi dan kau terlalu memikirkkan tentang buku yang kau baca. Bapak menyarankan padamu untuk beristirahat sejenak dan tenangkan pikiranmu. Membaca itu baik tapi jangan terlalu memaksakan dirimu.” Nasihat Pak Tahar pada Airy. Nasihat Pak Tahar sedikit menenangkan perasaan Airy yang galau. Ia berjalan lemah dan duduk ditaman belakang sekolah sendirian. Taman sangat sepi karena pada murid telah pulang. Ia ingin menelepon Nina tapi, “aduh kok ponselnya mati ya? Padahal tadi baterainya full kok.” Ujar Airy terkejut mendapati ponselnya tidak berfungsi, Airy lalu melirik jam tangannya namun saat melihat jarum jam pada jamnya ia amat terkejut, ada bekas luka mirip cakaran di pergelangan tangannya dan yang lebih mengejutkan lagi adalah jarum jam pada jam tangan Airy sama sekali tidak bergerak. Jantung Airy berdegup kencang. Ia menatap sekeliling dengan tegang, siang itu sangat sepi bahkan kicauan burung pun tidak terdengar, waktu seolah olah berhenti meninggalkannya. Ia hampir saja menangis jika saja Nina tidak berlari menghampirinya. Kemunculan Nina yang tiba-tiba membuat Airy sedikit lega, setidaknya ia memiliki teman. Kontan saja Airy memeluk Nina dengan tubuh bergetar ketakutan, air matanya terburai dalam pelukan sahabatnya. “ada apa?” tanya Nina bingung. “aku takut, jangan tinggalkan aku sendiri. Aku benar-benar takut. Aku mohon jangan tinggalkan aku.” Pinta Airy ketakutan. “iya, kamu tenang ya aku ada disini kok” kata Nina lembut. Ary mengangkat wajah menatap Nina. Namun alangkah terkejutnya Airy melihat Nina yang ada dihadapannya telah berubah. Ia terlonjak kebelakang saking terkejutnya melihat sosok yang tadi adalah Nina kini berubah menyeramkan.
Nina menutup mulut saking terkejutnya melihat makhluk itu perlahan-lahan tumbuh bertambah tinggi mencapai dua meter,dengan pakaian berwarna kelabu. Kulitnya berwarna campuran hijau kebiruan dengan tekstur kulit kasar mirip reptil.
Makhluk itu juga tidak memiliki rambut, bermata hitam besar dilindungi kelopak jari-jari panjang dan tangan kurus memanjang dan memiliki selaput diantara kedua ruas jari kaki dan tangannya. Airy berteriak histeris saat makhluk itu melayang mendekatinya, ia ingin berlari namun rasa takut sudah mendominasi sistem syarafnya sehingga koordinasi antara sistem gerak dan otaknya sudah tidak terhubung lagi. Airy berteriak histeris dengan air mata yang menetes dan menganak sungai. “AIRY….AIRY…” sebuah suara menggema berasal dari makhluk itu memanggil Airy. Airy semakin histeris berteriak saat makhluk itu menarik bahunya. “Pergi!!!” teriak Airy. Tubuh Airy terguncang-guncang lalu dengan sedikit keberanian ia membukan matanya ia teramat sangat terkejut melihat sosok lain muncul dihadapannya, sosok yang berkulit putih, berbibir merah dan berambut panjang. “mama!!!” pekik Airy yang bercucuran keringat.
“ kamu ini apa-apaan sih, tidur kok pake teriak-teriak segala malu dong. Ayo bangun ini sudah jam 10 pagi. Kata orang tua dulu, kalau anak gadis tidur sampai matahari sudah tinggi nanti jodohnya itu kakek-kakek keriput.” Kata mama Airy menasihati.
“jadi Airy cuma mimpiya ma?” tanya Airy bingung.
“iya tuan putri, Sana mandi” perintah mama Airy.
Keesokan pagi disekolah, Airy menemui Nina yang sedang membaca diperpustakaan sekolah, Airy tersenyum geli melihat ekspresi Nina yang tengah berkutat dengan bacaannya. Ada dua tumpukan buku dihadapan Nina, satu tumpukan berisi novel dan tumpukan lainnya berisi komik. “selamat siang profesor Nina” sapa Airy tersenyum jenaka.
“iya, ada apa?” tanya Nina tanpa mengalihkan pandangannya dari komik yang sedang ia baca.
“serius amat sih Nin, baca novel aja sampe segitunya.” Protes Airy.
“eh, lo jangan salah Ry, justru baca komik juga perlu konsentrasi.” Tukas Nina membela diri.
“konsentrasi apanya, komikkan udah ada gambarnya jadi gak usah capek-capek mikir.”
“nah justru disitu letaknya, pembaca komik haris bisa menangkap urutan membaca komik karena pada gambar komikkan tidak ada nomor yang memberikan keterangan.”
“iya..iya profesor”
“oh ya, gimana soal mimpi yang kamu bilang ditelpon semalam?” tanya Nina.
“oh, iya aku masih kepikiran nih Nin, banyangan aliennya masih terus terbayang.”
“itu karena kamu terlalu banyak baca buku yang tebal dan aneh-aneh jadinya malah kebawa mimpi.”
“ iya juga sih, tapi kalau aku liat buku yang menarik, aku nggak kuat kalo nggak beli dan baca.” Keluh Airy.
“jadi gimana? Kamu kapok baca buku?” tanya Nina lagi.
“justru sebaliknya Nin, gara-gara mimpi itu aku malah terinspirasi untuk membuat novel yang fiksi ilmiah.” Ucap Airy bersemangat.
“apa?” pekik Nina terkejut.
“ iya, aku malah semakin bersemangat untuk membaca buku lagi, lagi, dan lagi.” ucap Airy tersenyum gembira.
“kamu ini memang nggak ada kapok-kapoknya ya.” Ujar Nina geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah sahabatnya.
“tapi Nin, aku nggak terlalu sering baca novel, nanti kamu bantuin aku ya?” pinta Airy memohon.
“oke. Apa sih yang nggak untuk sahabatku.” Ucap Nina tersenyum. Nina dan Airy mulai membaca buku-buku yang ada diperpustakaan untuk menambah referensi dan tambahan pengetahuan mereka.
Tips:
Bagi sebagian orang, membaca adalah hal yang membosankan dan memusingkan kepala. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa membaca adalah sebuah kebutuhan atau hal penting yang harus dilakukan oleh seorang manusia untuk menambah pengetahuannya. Kebayakan orang, lebih senag membaca novel atau cerita fiksi ketimbang membaca buku ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena sebuah novel memiliki rangsangan terhadap perasaan pembaca. Saya adalah seseorang yang senang membaca terutama komik dan novel namun saya berusaha keras agar sebuah bacaan non fiksi menjadi menyenangkan. Hal yang saya sarankan adalah:
1. Jika suasana hati sedang senang dan sedang bersemangat maka segeralah ambil sebuah buku untuk dibaca, karena saat keadaan hati sedang baik maka segala yang ditangkap oleh panca indera akan mudah diproses oleh otak, termasuk materi bacaan.
2. Jika suatu keadaan memaksa kita untuk membaca sebuah buku yang menurut kita tidak menarik, jangan jadikan itu sebuah beban. Cobalah untuk mendengarkan musik dengan irama yang bersemangat sehingga timbul perasaan senang dan rileks.
3. Tanamkan pada diri anda bahwa membaca adalah sebuah kebutuhan. Layaknya makanan dalam tubuh anda, maka membaca adalah santapan dan nutrisi bagi otak anda. Dan perlu anda tau bahwa membaca akan semakin merangsang kinerja otak anda mencapai titik maksimalnya.
4. Jangan menjadikan membaca sebagai sebuah beban dan paksaan yang membuat anda tertekan tapi jadikan membaca sebagai kebiasaan, cukup 1-2 lebar buku perhari.
5. Saat anda membaca, jadikan saat-saat itu menjadi istimewa misalnya anda sengaja membuat secangkir teh yang beraroma kayu manis dan jahe sebagi teman anda untuk membaca, jadi tidak ada kejenuhan dalam melakukan aktifitas membaca.
6. Tetaplah untuk berpositive thinking dalam melakukan kegiatan yang bukan kebiasaan anda.
semoga bermanfaat
jika ada yang berminat membeli novel smash bisa menghubungi penulis
nama:andi tenri ayumayasari
fb:anditenry ayumayasary olga
email: olgaimud@yahoo.co.id
twitter: @RylgaJKT48 - @novelsmash
blog: tenrymoela.blogspot.com
dan yang mau pesan novel ku yang terinspirasi smash sms aku aja di 085696122660
judulnya "the secret of l.o.v.e"
sayonaraaa......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar